Senin, 24 Oktober 2011

KEKOMPETENSIAN SEORANG MANAJER

KEKOMPETENSIAN SEORANG MANAJER

          Seorang manajer dituntut untuk memenuhi kompetensi-kompetensi berikut ini, namun dilain sisi selain dituntun untuk memiliki beberapa kompetensi ini seorang manajer yang paling dasar adalah harus mengetahui dan mengerti ttg pekerjaan dari bawahannya. Itu adalah hal yang paling dasar yang harus dimenegerti oleh seorang manajer, berikut adalah kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang manajer :
  1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
    Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
  2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
    Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
  3. Keterampilan teknis (technical skill)
    Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
  4. Keterampilan manajemen waktu
    Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
  5. Keterampilan membuat keputusan
    Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.


Di luar prinsip-prinsip di atas, manajer juga perlu memiliki sifat “rendah hati dan tetap ingat”; tidak boleh memiliki sifat “mumpung” karena hal ini akan menjadi bumerang. Wejangan Ki Hajar Dewantara, “ing ngarsa sung tuladha; ing madya mangun karsa; tut wuri handayani” tidak kalah pentingnya mendukung eksistensi seorang manajer dalam kedudukannya sebagai mesin penggerak manajerial organisasi.








Contoh nya:
1.      Seorng manager harus punya pemikiran yang brilian untuk kemajuan perusahan yang ia pimpin.
2.     Menegur kariawan yang berbuat kesalahan sesuai situasi dan kondisi.
3.     Ketermpilan/inisiatif manager
4.     Harus tepat waktu dalam bekerja agar tidak dicontoh bawahan
Bisa diandal kan pertangung jawaban nya dalam se

Tidak ada komentar:

Posting Komentar